Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Selasa, 02 Oktober 2012
Pada awalnya kedua kingdom ini adalah merupakan dua filum yang
masuk kedalam kingdom Monera, namun pada sistem klasifikasi sekarang
yang membagi kelompok mahluk hidup menjadi enam kingdom yang
dicetuskan pertama kali oleh Carl Woese, kedua filum tersebut berubah
menjadi dua kingdom yang berbeda.
masuk kedalam kingdom Monera, namun pada sistem klasifikasi sekarang
yang membagi kelompok mahluk hidup menjadi enam kingdom yang
dicetuskan pertama kali oleh Carl Woese, kedua filum tersebut berubah
menjadi dua kingdom yang berbeda.
Hal tersebut dikarenakan Archaebacteria dan Eubacteria memiliki ciri-ciri
yang berbeda yaitu:
yang berbeda yaitu:
Archaebacteria
Eubacteria
1. Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
2. Ribosom mengandung bebberapa jenis RNA-polimerase.
3. Membran plasmanya mengandung lipid dengan ikatan eter.
4. Habitatnya pada tempat-tempat yang ekstrim (keadan lingkuangannya).
A. Archaebacteria
Berdasarkan habitatya maka Archaebacteria di
bagi menjadi 3 yaitu
1) Methanogen (dapat menghasilkan
gas methan)
Merupakan mikrooraganisme anaerob dan heterotrop yang dapat menghasilkan gas methan ( Hidup di lumpur, rawa, dan saluran pencernaan manusia, serta sapi, dan rayap).
Contohnya: Ruminococcus albus pada sapi
(memecah selulosa)
2) Halofil (suka garam)
Sebagian besar kelompok ini bersifat aerop dan heterotop, namun ada juga sebagian yang bersifat anaerop dan fotosintetik dengan pigmen baktetiohodopsin. Hidup pada tempat yang memiliki konsentrasi garam yang tinggi, seperti danau garam, laut mati, dan makanan bergaram.
Contohnya: Halobacterium.
Contohnya: Halobacterium.
3) Termoasidofil (suka panas dan
pH asam)
Merupkan mikroorganisme kemoautotrof yang menggunakan sebagai sumber energi. Hidup pada lingkungan bersuhu (60-C) dan asam (pH 2-4), seperti
pada kawah gunug berapi.
Contohnya: Sulfolobus
B. Eubacteria (Bakteri)
1. Eubacteria (Bakteri) dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan beberapa hal berikut.
a. Cara mendapatkan sumber makanannya, dibedakan menjadi organisme autotrof (fotoautotrof dan kemoautotrof) dan heterotrof (ada yang bersifat parasit ataupun saprofit).
a. Cara mendapatkan sumber makanannya, dibedakan menjadi organisme autotrof (fotoautotrof dan kemoautotrof) dan heterotrof (ada yang bersifat parasit ataupun saprofit).
Contoh: - fotoautotrof: bakteri belerang ungu (Thiocystis sp.)
- kemoautotrof: Nitrosomonas, Nitrosococcus (bakteri nitrit), dan Nitrobacter (bakteri nitrat).
- saprofit: E.coli, Lactobacillus bulgaris (untuk membuat yoghhurt), dan Mycobacterium (pengurai sampah).
- parasit: Mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC),Bacillus anthracis (penyebab antraks),dan Clostridium tetani (penyebab tetanus).
b. Kebutuhan akan oksigen-nya, dibedakan menjadi 2 yaitu:
- Aerob; Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter.
- Anaerob di bagi menjadi anaerob obligat (Microccus denitrificans, Clostridium botulinum, dan clostridium tetani) dan anaerob fakultatif (E. Coli dan Lactobacillus).
- Anaerob di bagi menjadi anaerob obligat (Microccus denitrificans, Clostridium botulinum, dan clostridium tetani) dan anaerob fakultatif (E. Coli dan Lactobacillus).
c. Jumlah flagela yang dimiliki, dibgi
menjadi 4 yaitu:
- Monotrik
(1 flagela dibagian ujung tubuh)
- Lofotrik (lebih dari 1 flagela dibagian ujung tubuh)
- Amfitrik (lebih dari 1 flagela dikedua unjung tubuh)
- Peitrik (flagela ada diseluruh tubuh), seprti Salmonela typhosa.
- Lofotrik (lebih dari 1 flagela dibagian ujung tubuh)
- Amfitrik (lebih dari 1 flagela dikedua unjung tubuh)
- Peitrik (flagela ada diseluruh tubuh), seprti Salmonela typhosa.
2. Bentuk bakteri dibagi menjadi:
a. Bacillus (basil/batang): monobasil (E. coli, Lactobacillus, dan Salmonela typhosa) diplobasil, dan streptobasil.
b. Coccus (bola): Monococcus, Diplococcus, Streptococcus (berkoloni seperti rantai), Staphylococcus (seperti
buah anggur),dan Sarkina (berkoloni seperti kubus)
c. Spirillum (spiral): Spiral dan Koma (Vibrio comma penyebab kolera).
3. Reproduksi bakteri
a. Pembelahan biner: Pembelahan sel yang setiap kali membelah akan membelah diri menjadi 2 bagian yang sama.
b. Transformasi: pemindahansedikit materi genetik (DNA) atau bahkan hanya satu gen saja dari sati bakteri ke bakteri lainnya melalui proses fisiologi yang kompleks.
c. Konjugasi: pemindahan secara langsung DNA di antara 2 sel bakteri melalui jembatn sito plasma.
a. Pembelahan biner: Pembelahan sel yang setiap kali membelah akan membelah diri menjadi 2 bagian yang sama.
b. Transformasi: pemindahansedikit materi genetik (DNA) atau bahkan hanya satu gen saja dari sati bakteri ke bakteri lainnya melalui proses fisiologi yang kompleks.
c. Konjugasi: pemindahan secara langsung DNA di antara 2 sel bakteri melalui jembatn sito plasma.
d. Transduksi: pemindahan materi genetik dengan perantara bakteriofag.
4. Bakteri Gram
Bakteri gram merupakan salah satu pengelompokan bakteri ber-dasarkan karakteristik diding selnya, dan dilakukan dengan cara melakukan pengecatan Gram. Pengecatan gram ditemukan pertama kali oleh Hans Chistian Gram (1884). Pengecatan ini sangat berguna dalam dunia kedokteran untuk menentukan jenis obat yang harus diberikan kepada pasien.
Bakteri gram di bagi menjadi 2 oleh karena karakteristik dinding sel yang dimiliki oleh bakteri:
a. Bakteri gram positif
Ciri-cirinya:
-. Bewarna ungu(violet). Bakteri ini memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal dan sedikit lemak, sehingga pada saat bakteri ini dicuci dengan alkohol (etanol) bateri ini akan mengalami dehidrasi dan permeabilitas dinding selnya akan berkurang sehingga lemak yang mengandung crystal violet dan iodin yang telah di berikan pada tahapan pertama tadi,nyaris tidak ada yang hilang dari dinding sel walaupun ada itupun hanya menyisakan lubang pori-pori yang kecil dan jumlahnya sangat sedikitItulah sebabnya bakteri ini berwana ungu (karena sedikitnya jumlah crystal violet yang hilang saat tecuci oleh etanol).
-. Bewarna ungu(violet). Bakteri ini memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal dan sedikit lemak, sehingga pada saat bakteri ini dicuci dengan alkohol (etanol) bateri ini akan mengalami dehidrasi dan permeabilitas dinding selnya akan berkurang sehingga lemak yang mengandung crystal violet dan iodin yang telah di berikan pada tahapan pertama tadi,nyaris tidak ada yang hilang dari dinding sel walaupun ada itupun hanya menyisakan lubang pori-pori yang kecil dan jumlahnya sangat sedikitItulah sebabnya bakteri ini berwana ungu (karena sedikitnya jumlah crystal violet yang hilang saat tecuci oleh etanol).
- Bakteri ini sangat peka (bisa mai) terhadap Penisilin dan obat-obat sulfonamide
b. Bakteri gram negatif
Ciri-cirinya:
- Bewarna merah. Bakteri ini memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis dan mengandung banyak lemak, sehingga pada saat bakteri ini dicuci dengan alkohol (etanol), permeabilitas dinding selnya menjadi besar oleh karena lubang pori-pori yang menjadi lebih besar akibat hilangnya lemak yang mengandung crystal violet dan iodin yang telah di berikan pada tahapan pertama tadi dari dinding sel dan akibatnya warna bakteri menjadi pudar oleh karena itu di berilah safranin pada tahapan selanjutnya sehingga bakteri terlihat jelas kembali dan bewarna merah. Itulah sebabnya bakteri ini berwana merah (karena banyaknya jumlah crystal violet yang hilang bersama lemak pada dinding sel saat tecuci dan adanya penambahan warna merah dari safranin).
- Bewarna merah. Bakteri ini memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis dan mengandung banyak lemak, sehingga pada saat bakteri ini dicuci dengan alkohol (etanol), permeabilitas dinding selnya menjadi besar oleh karena lubang pori-pori yang menjadi lebih besar akibat hilangnya lemak yang mengandung crystal violet dan iodin yang telah di berikan pada tahapan pertama tadi dari dinding sel dan akibatnya warna bakteri menjadi pudar oleh karena itu di berilah safranin pada tahapan selanjutnya sehingga bakteri terlihat jelas kembali dan bewarna merah. Itulah sebabnya bakteri ini berwana merah (karena banyaknya jumlah crystal violet yang hilang bersama lemak pada dinding sel saat tecuci dan adanya penambahan warna merah dari safranin).
- Bakteri ini sangat peka (bisa mai) terhadap streptomisin, cholrampinicol, dan tetrasiklin
C. Cyanobacteria (Alga hijau-biru)
Cyanobacteria temasuk
kedalam kelompok Eubacteria (bakteri)
Contohnya: Anabaena
Contohnya: Anabaena
Organisme ini mengandung sejenis
klorofil a hal inilah yang membedakanya dengan bakteri lain. Selain memiliki klorofil dan karatenoid, organisme ini juga memiliki fikosianin yang menyebabkan Cyanobacteria memiliki warna yang
khas yaitu hijau kebiru-birian. Anggota Cyanobacteria tersebar di berbagai
tempat,yaitu perairan, tanah, tanah, dan batu-batuan, namun pada umumnya organisme ini banyak
ditemukan pada perairan dengan pH netral atau sedikit basa, dan jarng
sekali ditemukan pada tempat yang memilki pH kurang
dari 4-5. Ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain, contohnya Gleocapsa dan Nostoc bersimbiosis alga akan membentuk
lumut kerak (lichen).Berkembang biak dengan cara pembelahan sel, fragmentasi, dan spora.
Perlu kamu ketahui dan tidak boleh dilupakan:
1. Acetobacter xylinum digunakan untuk membuat nata de coco.
2. Lactobacillus bulgaricus digunakan untuk membuat yoghurt.
3. Salmonela typhosa (penyebab penyakit tifus).
4. Vibrio cholerae (penyebab penyakit kolera)
5. Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus)
6. Mycobacterium leprae (penyebab penyakit kusta)
7. Yang termasuk Bakteri nitrifikasi, bersifat kemoautotrof, dan bakteri aerob adalah: Nitrosomonas, Nitrosococcus (bakteri nitrit), dan Nitrobacter (bakteri nitrat).
8. Rhizobium radicicola hidup
bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan (Leguminosa).
9. Streptomyces griseus menghasilkan streptomisin yang
digunakan untuk membasmi Mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC).
10. Cyanbacteria mampu mengikat nitrogen (fiksasi) di atmosfer dengan menggunakan Heterosita-nya, dan
padaat tida menguntngkan dia akan membentuk Spora.
BE SUCCES GUYS