Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Rabu, 06 Juni 2012
Railfans memang
memiliki banyak keinginan dengan kereta api. Salah satu railfans alias
peng-edan spoor yang saat ini bergabung dalam IRPS (Indonesian Railways
Preservation Society) dengan nama panggilan Spoorsoni, 23 Agustus 2008 lalu
mempersunting istrinya dan dikirab menggunakan lokomotif CC201103 dari Stasion
Tugu ke Stasion Lempuyangan di Jogjakarta.
Jauh sebelum
acara pernikahaan ini, Soni sudah sibuk mondar-mandir mencari lokasi resepsi
yang dekat dengan jalan kereta api yang aktif. Dia memang ingin mengajak
tamu-tamunya yang datang ke resepsinya nanti dapat merasakan juga kegilaannya
terhadap kereta api. Sampai akhirnya dia mendapat ijin untuk menempati
pelataran parkir BPTT (Balai Pelatihan Teknik Traksi) yang berada tepat di sisi
Utara dari jalur padat Solo – Jogja yang juga dekat dengan Stasion Lempuyangan
di Jogjakarta.
Seminggu sebelum acara pernikahan, ada sebuah isu, bahwa kedua pengantin yang berbahagia ini telah mendapatkan ijin dari petinggi kereta api di lingkungan DAOP (Derah Operasional) VI, Jogjakarta untuk dikirab menggunakan lokomotif dari Stasion Tugu ke Stasion Lempuyangan. Sebuah sejarah baru bagi pasangan pengantin di Indonesia.
Saya kebetulan didaulat untuk mengabadikan pernikahan mereka di Jogja dan tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, karena terus terang untuk mendapatkan ijin seperti ini sangat sukar dan benar-benar menghabiskan waktu dan tenaga.
Jam 12:00 tepat, saya telah tiba di Stasion Tugu, sebuah lokomotif yang dihias dengan bunga-bunga telah menanti di jalur 3 Stasion Tugu. Sebuah penghargaan yang tinggi dari jajaran Stasion Tugu, karena Jalur 3 merupakan jalur raya untuk menaikan dan menurunkan penumpang kereta executive. Bahkan Rangkaian Argo Wilis dari Surabaya tujuan Bandung, harus mengalah untuk berhenti di jalur 2.
Penumpang yang sedang menunggu di peron-peron serta pedagang yang ada disana tampak heran dan kagum karena tiba-tiba ada sepasang pengantin dengan jas dan baju pengantin lengkap tiba-tiba datang ke Stasion Tugu, beberapa orang masih tidak yakin bahwa ini adalah prosesi perkawinan sebenarnya bukannya sedang shooting sinetron.
Jam 12:50, KLB Pengantin, befitu yang diberikan oleh jajaran petugas di Stasion Tugu, diumumkan untuk berangkat. Semboyan 40 dan 41 diberikan sebagai tanda aman untuk berangkat dengan kecepatan terbatas 5-10 km/jam. Para turis asing yang kebetulan hadir disana tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengabadikan pasangan yang berbahagia ini yang berdiri di depan lokomotif.
Pasangan pengantin yang berbahagai ini menempuh jarak kurang dari 2km dalam waktu 10 menit lebih sampai akhirnya tiba di tempat acara dan disambut tepuk tangan para tamu dan railfans yang hadir di sana.
Sebuah acara pernikahan yang sangat unik yang pernah ada di Indonesia.
Photo by Yan Arif, Railfans from Jogjakarta
Seminggu sebelum acara pernikahan, ada sebuah isu, bahwa kedua pengantin yang berbahagia ini telah mendapatkan ijin dari petinggi kereta api di lingkungan DAOP (Derah Operasional) VI, Jogjakarta untuk dikirab menggunakan lokomotif dari Stasion Tugu ke Stasion Lempuyangan. Sebuah sejarah baru bagi pasangan pengantin di Indonesia.
Saya kebetulan didaulat untuk mengabadikan pernikahan mereka di Jogja dan tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, karena terus terang untuk mendapatkan ijin seperti ini sangat sukar dan benar-benar menghabiskan waktu dan tenaga.
Jam 12:00 tepat, saya telah tiba di Stasion Tugu, sebuah lokomotif yang dihias dengan bunga-bunga telah menanti di jalur 3 Stasion Tugu. Sebuah penghargaan yang tinggi dari jajaran Stasion Tugu, karena Jalur 3 merupakan jalur raya untuk menaikan dan menurunkan penumpang kereta executive. Bahkan Rangkaian Argo Wilis dari Surabaya tujuan Bandung, harus mengalah untuk berhenti di jalur 2.
Penumpang yang sedang menunggu di peron-peron serta pedagang yang ada disana tampak heran dan kagum karena tiba-tiba ada sepasang pengantin dengan jas dan baju pengantin lengkap tiba-tiba datang ke Stasion Tugu, beberapa orang masih tidak yakin bahwa ini adalah prosesi perkawinan sebenarnya bukannya sedang shooting sinetron.
Jam 12:50, KLB Pengantin, befitu yang diberikan oleh jajaran petugas di Stasion Tugu, diumumkan untuk berangkat. Semboyan 40 dan 41 diberikan sebagai tanda aman untuk berangkat dengan kecepatan terbatas 5-10 km/jam. Para turis asing yang kebetulan hadir disana tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengabadikan pasangan yang berbahagia ini yang berdiri di depan lokomotif.
Pasangan pengantin yang berbahagai ini menempuh jarak kurang dari 2km dalam waktu 10 menit lebih sampai akhirnya tiba di tempat acara dan disambut tepuk tangan para tamu dan railfans yang hadir di sana.
Sebuah acara pernikahan yang sangat unik yang pernah ada di Indonesia.
Photo by Yan Arif, Railfans from Jogjakarta
Sumber :
http://myhobbyblogs.com/railfan/2008/08/25/menikahpun-ada-kereta-apinya/